Reklamasi Pasca Tambang & Lingkungan, PT Vale Tak Sepele Saksinya Danau Matano di Sorowako

    Reklamasi Pasca Tambang & Lingkungan, PT Vale Tak Sepele Saksinya Danau Matano di Sorowako
    Dian Ekawati, Supervisor Mine Infrastructure & Maintenance PT Vale di lokasi LGS saat memberikan penjelasan ke sejumlah Wartawan.

    SOROWAKO, Indonesiasatu.co.id - PT Vale Indonesia Tbk selama bergelut menjalankan kegiatan pertambangan nikel hingga di usia ke 55 tahun, belum pernah terdengar ada terjadi kerusakan lingkungan pasca tambang maupun pencemaran lingkungan di blok Sorowako, Sulawesi Selatan.

    Padahal, tak sedikit luasan area bukaan tambang ketika fase pengupasan topsoil untuk pengambilan our nikel tapi tak ada terjadi kerusakan lingkungan. Dan yang paling mencengangkan adalah keberadaan Danau Matano tetap terjaga, airnya tetap dalam kondisi jernih meski letaknya berdampingan langsung dengan lokasi pertambangan Vale. 

    Hal ini membuktikan PT Vale tak sepele urusan pasca tambang dan lingkungan. Tak heran, berbagai perhargaan di raih perusahaan tambang terkemuka di dunia ini, bahkan sering menjadi pembicara di berbagai kegiatan-kegiatan publik dan dijadikan tempat tujuan study tiru.

    Rupanya, hal ini tidak terlepas dari komitmen dan rasa tanggung jawab semua pihak Management Vale yang di beri tanggung jawab di masing-masing devisi sehingga Vale bisa menerapkan good mining practice.

    Seperti yang dijelaskan devisi Supervisor Reclamation & Rehabilitation PT Vale, Erlin Harry, bahwa sistem pertambangan PT Vale mengintegrasi bukaan lahan tambang dengan kegiatan reklamasi pasca tambang maupun rehabilitasi lingkungan sekitar.

    "Metode Good mining practice ini mengintegrasikan bukaan lahan tambang dengan kegiatan reklamasi dimana keanekaragaman hayati diarea tambang juga tetap terjaga, " terang Erlin Harry kepada sejumlah Wartawan Nasional dan daerah saat melakukan media visit belum lama ini di PT Vale Blok Sorowako.

    Untuk mendukung kelancaran proses reklamasi pasca tambang, berbagai jenis pepohonan yang akan ditanam dibibitkan terlebih dulu dilokasi nursery yang dirancang secara modern, dimana lokasi ini sejuk dan adem dikelilingi bermacam jenis pepohonan rindang.

    Lokasi nursery ini berdiri di area seluas kurang lebih 5 hektar, mampu memproduksi rata-rata sampai 700.000 bibit dan mereklamasi lahan pasca tambang kurang lebih 150 hektar setiap tahun. Dilokasi Nursery ini juga memproduksi berbagai jenis tanaman asli setempat (native species) dan tanaman endemik yang merupakan bagian dari konservasi keanekaragaman hayati.

    Hingga pertengahan 2023, total lahan pasca tambang yang sudah direklamasi kurang lebih ada sekitar 5.000 hektar, dengan akumulasi jumlah pohon yang ditanam telah mencapai 1, 5 juta batang pohon dengan tidak mengurangi konservasi keanekaragaman hayati bahkan menambahkannya, termasuk spesies fauna maupun flora dilindungi yang ditemukan di lokasi penambangan.

    "Dilokasi ini ada berbagai jenis tumbuhan dan buah-buahan ditanami yakni Agatis, alinggae/kayu putih, belulang, beringin, betau kuning, betao Pangkah, bintangur, bunu, buri, dengen, durian, Eboni, ekaliptus, fikus rangkong, Jabon merah, Jabon putih, jambu jambu, Johar, kelodju, kayu Afrika, Kayu kuku, Kayu tanduk, Kolek, Lamtoro, Mahang, Mahoni, malotus, mangga, manggis hutan, mandula melada, nangka, Nato merah, Nyato, Popon, Saga merah, Sengon buto, sipatele/ jelutung, uru, " jelas Erlin Harry di area Arboretum.

    Lokasi tersebut saat ini sudah menjadi hutan rindang yang sejuk dan sangat menabjubkan. Udaranya segar terasa mengelilingi saat berada di areal tersebut, pepohonan tumbuh subur dan menghijau tak lagi ada kesan bahwa areal Arboretum merupakan lokasi Pasca Tambang.

    Begitupun halnya saat pengelolaan limbah agar lingkungan tetap terjaga, pengelolaan limbah ini juga terintegrasi, yakni limbah cair (Effluent) yang dihasilkan dari kegiatan operasi penambangan dan pengolahan bijih nikel dikelola sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya pencemaran air dan lingkungan.

    Untuk mewujudkan hal tersebut, PT Vale menyediakan dua (2) fasilitas pengolahan limbah cair, yaitu Pakalangkai Waste Water Treatment dan Lamella Gravity Settler (LGS), dimana wadah ini merupakan area pengendapan limpasan air tambang sebelum di alirkan ke Danau Matano Sorowako.

    Pakalangkai Waste Water Treatment ini memiliki fasilitas kolam pengendapan limbah cair (Sedimen Pond), yang terintegrasi ke LGS sebagai kolam pengendapan terakhir sebelum dialirkan ke Danau Matano dengan total ada 200 lebih keseluruhan sedimen pond/kolam pengendapan.

    "Penerapan teknologi Lamella Gravity Settler di PT Vale adalah yang pertama diterapkan untuk industri pertambangan. Setelah melalui proses di Lamella Gravity Settler hasil limpasan tambang dialirkan ke Danau Matano, setelah dipastikan kadar limbah tersebut berada jauh di bawah baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah. Itulah sebabnya air danau Matano selalu terlihat jernih meskipun PT Vale telah beroperasi selama 55 tahun di Sorowako, " Ungkap Dian Ekawati selaku Supervisor Mine Infrastructure & Maintenance di lokasi LGS.

    Demikian halnya disampaikan CEO PT Vale, Febriany Eddy, bahwa Vale terus berupaya menjaga komitmennya menerapkan good mining practice yang di wujudkan dalam tiga aspek keberlanjutan yang dikenal dengan sebutan ESG (Environment, Social, Governance), termasuk komitmen sosial yang turut menjadi bagian dari nilai-nilai dan kepedulian perusahaan. 

    Komitmen ini terus dijaga, selama 55 tahun PT Vale telah menorehkan berbagai capaian terkait kegiatan operasi tambang yang berkelanjutan. Bahkan, sejak awal beroperasi, jauh sebelum kebijakan hilirisasi mineral, PT Vale telah menerapkan pertambangan terintegrasi.

    Selain itu, capaian terbaru pada tahun 2022 lalu adalah uji coba truk listrik sebagai mobilasi pertambangan masa depan. Dan di awal tahun 2023, telah dilakukan peresmian pertambangan terintegrasi Indonesia Growth Project (IGP) di Blok Bahodopi Morowali, Sulawesi Tengah.

    "IGP Morowali kedepan akan menjadi tambang pertama yang menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) sebagai sumber energi. Ini adalah bukti komitmen kita menjaga ke asrian lingkungan dan ruang lingkup hidup yang lebih nyaman ditengah aktivitas kegiatan pertambangan, " terang Febriany Eddy CEO PT Vale itu.

    Ditegaskan CEO perempuan pertama itu bahwa capaian yang tak kalah penting adalah mempertahankan kejernihan air Danau Matano sebagai objek wisata yang berdampingan langsung dengan aktivitas pertambangan namun bisa tetap airnya jernih, termasuk mempertahankan konservasi keanekaragaman hayati di Sorowako sebagai daerah yang dilintasi garis Wallacea. 

    "Sejak 2015, PT Vale memulai proyek manajemen air limpasan senilai USD 6, 2 juta. Proyek ini membangun sebanyak 220 kolam pengendapan waste water treatment, dan fasilitas penjernihan air Lamella Gravity Settler (LGS). Itulah sebabnya air danau Matano tetap terjaga, " jelas Febri Edi, dihadapan ribuan warga Sorowako saat malam puncak HUT Vale ke-55 Tahun 2023.

    Hal tersebut sesuai fakta disaksikan langsung puluhan awak media, bahkan saat mengunjungi langsung berbagai lokasi dimaksudkan, para awak media dari berbagai daerah maupun dari ibu kota Jakarta terkagum - kagum di buatnya, termasuk 2 Wartawan asal kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Apalagi saat berada di lokasi reklamasi, Tidak ada satupun menyangka bahwa area yang dikunjungi adalah lokasi pasca tambang.

    Bukan hanya para awak media dibuat terkagum - kagum, orang nomor satu Indonesia (Presiden RI Jokowi) bersama rombongan saat melakukan Kunkur belum lama ini mengunjungi langsung lokasi tersebut terkagum-kagum bahkan menjadikan Vale percontohan pertambangan dan mengintruksikan agar perusahaan tambang lainnya meniru pola pertambangan Vale.

    "Saya minta agar seluruh perusahaan tambang di Indonesia meniru pola pertambangan yang diterapkan PT Vale Indonesia, ini sangat bagus sekali cara menambangnya, " himbau Jokowi saat menyampaikan sambutannya dalam Kunker di Sorowako yang diliput langsung berbagai media televisi nasional maupun media online dan cetak.

    (PATAR JS)

    morowali sulawesi tengah-
    Patar Jup Jun

    Patar Jup Jun

    Artikel Sebelumnya

    Kunker ke Morowali dan Morut, Pangdam XIII/Mdk...

    Artikel Berikutnya

    Kapolres Morowali bersama Forkopimda dan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    TV Parlemen Live Streaming
    Satgasud PAM VVIP KTT World Water Forum Amankan Wilayah Udara Bali
    Dandim 1715/Yahukimo Kunjungi Koramil 1715-03/Kurima Untuk Mengecek Perencanaan dan Persiapan Renovasi Kantor Koramil Kurima
    Kearifan Masyarakat Bali Sejalan dengan Semangat World Water Forum ke-10
    Para Pemimpin Negara Tiba di Bali Hadiri World Water Forum ke-10

    Ikuti Kami